27 March 2007

Sebagian kader PKS tak setuju majelis taklim masuki ranah politik sesaat


banner situs adang


Senin, 19/03/2007 15:52 WIB

1.300 Majelis Taklim rapatkan barisan demi Adang-Dani
Ahmad Dhani - Okezone

JAKARTA - Perhelatan Pilkada DKI Jakarta yang hanya tinggal dalam hitungan bulan, membuat masing-masing partai pengusung calon gubernur mulai pasang kuda-kuda. Salah satunya, PKS yang mengusung Adang Darajatun-Dani Anwar.

Tidak tanggung-tanggung, 1.300 majelis taklim pun siap dirapatkan untuk menyukseskan Adang-Dani menuju kursi DKI 1. "Kemarin kita berkumpul dengan seluruh kader akhwat (wanita) PKS se-DKI Jakarta untuk konsolidasi," kata Ketua Bidang Kewanitaan DPW PKS DKI Jakarta Rifkoh Abriani dalam perbincangan dengan okezone, Senin (19/3/2007).

Menurut Rifkoh, koordinasi ibu-ibu majelis taklim di bawah bendera Forum Silaturahmi Tokoh Agama (Forsitma) ini sudah menyiapkan strategi khusus guna mendekati pemilih dari kaum hawa. "Selain majelis taklim, kita juga membidik ibu-ibu rumah tangga," jelasnya.

Rifkoh mengaku tidak khawatir dengan munculnya beberapa organisasi majelis taklim yang menjadi kepanjangan tangan partai politik selain PKS. "Saya rasa kita berbeda. Kalau kita sudah membina hubungan sejak lama, sekitar tiga tahun lalu. Jadi, kedekatan emosional dan struktural sudah terjalin," tegas Rifkoh. (ahm)

http://www.okezone.com/index.php?option=com_content&task=view&id=8766&Itemid=67

_____________________________________________

TANGGAPAN PARA KADER PKS

Dedy Yusahardi e: dedy_yusahardi@yahoo.com

Ane setuju bahwa "majelis taklim adalah majelis mulia untuk menuntut ilmu, bukan menjadi sarana berpolitik"

Sayang sekali...

----------------------------

Handhika Ramadhan e: isaacnewtonid@yahoo.com

Naah kan....akhirnya majelis taklim, majelis mulia tempat menuntut ilmu al Quran, cuma jadi wadah untuk tujuan politik sesaat......

I'm getting "confused" again now......ini dakwah menunggangi politik....atau justru politik menunggangi dakwah???

----------------------------

Karaengta e: kiky09@yahoo.com.sg

Salam Hormat,

Apapun bidangnya asal niatnya hanya untuk Allah SWT, Insya Allah itu bernilai Ibadah. Mau ekonomi, mau budaya mau politik no problem ...

Ummat Islam harus mengembangkan potensinya di segala bidang, dan semua yang ada di bumi ini adalah kendaraan untuk menjadi sebaik-baiknya manusia adalah yang paling banyak manfaatnya bagi manusia yang ada disekitarnya. Amin Ya Rabbal Alamin ...

tabe di'


-----------------------------------

Nurcahyo e: nurcahyo@humeconcrete.com

Kembali ke laptop.....

Kalo kemaren2 ada pentolannya partai moncong putih yang koar2 bahwa pilkada
dki kali ini adalah perang ideologis antara islam dan non islam (bahasa
kasarnya gitu), ya sudah saatnya mereka menuai 'badai' dari ucapannya itu.
Jangan heran kalo majelis taklim-majelis taklim jadi tambah semangat ngedukung yang Islam.

Kecuali nih, kecuali ya, judul beritanya : "1.300 Majelis Taklim Rapatkan
Barisan Demi Majalah Playboy", baru deh kita bisa bilang, "Sayang sekali."

------------------------------

Hendra e: array064@gmx.net

Bagi yang masih menggunakan pola pikir "sekularisme', tentu akan menyayangkan majelis taklim digunakan untuk politik. Karena dalam pola pikir sekularisme, politik dan agama tidak boleh bersatu, agama bahkan tidak boleh mengurusi pemerintahan.

Tapi kalau kita menggunakan pola pikir bahwa Islam itu menyeluruh, mengurus segala aspek kehidupan, ekonomi, sosial, politik, iptek, budaya, dll, maka dukungan majelis taklim untuk Adang-Dani adalah sebuah keniscayaan. Karena Adang-Dani diusung oleh PKS yang menjadikan dakwah (baca: Islam) sebagai panglimanya. Tanpa diminta, mereka yang di majelis taklim akan mendukung mereak (baca: mendukung nilai-nilai kebenaran,
dari mana pun asalnya), untuk membangun Jakarta sebagai kota bisnis yang bermoral.

Wassalam,

hendra
www.hdn.or.id

--------------------------

Eddy e: eddy@mucglobal.com


Kebaikan dan keburukan itu ada tempatnya masing-masing. Orang pakai mobil digunakan menuju tempat maksiat ataupun masjid. Semua tergantung kepada niat orangnya dan tolok ukur akhlaqnya, mau apa dia dan dihatinya ada apa..

Itulah yang menjadikan mereka berbeda dimata Allah.

Kalau PKS menggunakan majelis taklim-majelis taklim untuk menguatkan dukungan pada kebaikan, saya kira halal-halal saja, dan saya yakin Allah ridha dengan strategi PKS. Sebagai partai dakwah, pasti PKS juga punya strategi untuk mengajak orang-orang yang telah berkumpul dalam majelis kebaikan memperkuat kebaikan dalam mengelola kehidupan bernegara.

Sebutan "dakwah menunggangi politik ataupun politik menunggangi dakwah" itu ada karena sebelumnya orang-orang islam kurang faham dengan urusan
hidupnya. Seolah urusan agama bagi seorang muslim hanya ada pada lahir, khitan,
nikah dan mati. Dan itu juga telah dikondisikan sejak jaman kita dijajah.

Hati ente juga membenarkan kok, kalau hingga sekarang tidak membenarkan, tentunya ada sesuatu yang keliru.

---------------------------

Ritonga Pardomuan e: pritonga@deloitte.com


Politik itu juga ilmu, kawan.....


---------------------------



)|( -= Kokohkan Diri - Layani Ummat =- )|(

1 comment:

Anonymous said...

haha... postingan gw lu hapus juga ya.. gw udah tau postingan gw gk bakalan lama.. jangan lu pikir gw sendiri aja yg nyadar kalo lu tu (kafir atau islam pengkhianat) yg pingin memburuk-burukkan pemahaman terhadap islam. lu pikir orang islam pada bodoh, ha? walaupun lo nyamar kayak apapun. lu gak bakalan bisa menipu.. lu pikir dgn gambar2 dan artikel yg lu caplok dari internet lo udah dianggap sebagian dr pejuang syariah? masih jauh... yg bisa lo tipu paling islam kacangan yg memang islamnya tinggal di ktp doank. gw kasi bocoran dikit ya.. klu gambar lu tu kliatan banget memojokkan islam, gw skali liat udah tau yg elo ni mau memfitnah islam, mau mendekatkan islam dengan kekerasan (terorisme kate om bush). trus dlm islam gk ada yg namanya cinta arab, doyan lagu2 arab, indonebia, apaan tuh? islam bukan arab cing.. klu lo pingin terjun scara total dalam dunia fitnah menfitnah ini, gw saranin lu nyamar gabung pengajian ama golongan akhi ukhti yg elo kenal.. (tp walopun elo udah alumni dari sane gw rasa masih blom bs ngadalin gw) haha.. kacian de lo misinya gagal...