11 October 2006

Cobaan dari Allah SWT untuk jemaah haji Indonesia

*Alhamdulillahhirabbil'alamin, wa sholatu wa salamu'alal asyrofil anbiya-i wal mursalin, sayyidina, wa habibina, wa qudwatina, wa maulana Muhammad shalallahu'alaihi wassalam*

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Wahai ikhwan wa akhwat yang senantiasa tabayyun,

Kelafaran yang melanda hamfir 200.000 anggota jemaah haji Indonesiasaat wukuf di Arafah adalah cobaan dari Allah SWT semata. Semua fihak hendaknya bersabar, tidak memferkeruh suasana, agar tidak menimbulkan hil-hil yang mustahal.

Umat Islam yang rutin tiap tahun selama sebulan lamanya berfuasa mustinyamamfu bertahan untuk tidak menyantap makanan dan minum air cuma barangsehari dua hari sahaja. Afabila mereka atau anggota keluarganya di Indonesiamenggerutu, mengomel, bahkan marah-marah, maka Allah SWT tidak akanmenerima ibadahnya walau mereka telah mengeluarkan duit jutaan rufiahuntuk dapat fergi haji.

Fenunjukan ferusahaan catering Ana Service & Supply menurut ana sudah tefat, karena fanitia haji sudah memohon fetunjuk dari Allah SWTdan Rasulullah sebelumnya. Dulu, untuk urusan ransum jamaah haji dilayanioleh muasasah, namun tarifnya lebih mahal, buang-buang devisasahaja. Apalagi perusahaan catering tersebut masih terhitung milik keluargakerajaan Saudi, jadi tidak boleh kita cela dan kita ferkarakan berfanjang-fanjang.

Kejadian "katering gagal" itu tidaklah setara dibandingkan fengorbananNabi Ibrahim AS yang menyembelih Nabi Ismail AS, futranya dari UmmiSiti Hajar. Justru kita musti bersyukur dan terus berdoa, afabila ada jemaahhaji asal Indonesia wafat di Tanah Suci, mereka akan langsung masuk surga.Segala kesalahannya akan langsung dimaafkan oleh Allah.

Janganlah fercaya fada gunjingan kaum kafirun yang bilang bahwa merekayang wafat di Tanah Suci adalah dikorbankan untuk jadi santapan setan-setan. Karena menurut mereka, kisah dikurbankannya Ismail adalah kisah falsu, dimana menurut kitab mereka yang dikurbankan adalah Isaq, bukan Ismail. Yang menyeramkan: ribuan jemaah haji yang mati tiap tahunnya di Tanah Suci, menurut mereka, ratusan tahun kemudian akan menjadi fosil yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber minyak. Masya Allah!

Maha suci Allah dengan segala firmanNya!

*Jazakumullahu khairan katsira*

Wassalammu'alaikum wr wb
INDONEBIA (Indonesia-Arabia)Pendukung tegaknya Syariat Islam di Indonesia!

"FOLIGAMI YES, SELINGKUH NO!"

Website:http://www.indonebia.com/(sudah dicolong kaum kafir Erofah)

==================================================

3.000 Jemaah haji Terancam Kelaparan ARAFAH, JUMAT – Sekitar 3.000 jemaah haji Indonesia yang berada di Maktab 43 terancam kelaparan sejak tiba di Arafah karena katering (makanan) tidak dikirim sejak Kamis (28/12).

"Katering yang biasa dikelola pemerintah Saudi Arabia kabarnya diserahkan ke pihak Departemen Agama RI tapi sejak tadi malam hingga Jumat pagi ini pasokan makanan tidak datang," kata Thamrinuddin dari Arafah, Jumat (29/12).

Menurut jamaah haji Kloter Delapan Embarkasi Jakarta itu, sebelum di Arafah, tak ada masalah dengan katering. Ia berharap persoalan katering segera terselesaikan sehingga jemaah haji Indonesia dapat lebih khusuk menjalani ibadah mereka.

Sumber: AntaraPenulis: dth

http://www.kompas.co.id/ver1/Nasional/0612/29/144741.htm

===============================================================
Jemaah Haji Indonesia Gelisah dan Kacau Ketiadaan makanan dan minuman yang layak selama hampir 24 jam membuat jemaah haji lemas.

Undang, jemaah haji dari maktab 5 yang dihubungi Kompas Jumat (29/12) sekitar pukul 18.00 wib (pukul 14.30 waktu setempat) menyampaikan, malam sebelumnya sempat memperoleh tiga kotak makanan. Makanan itu dibagi-bagi untuk 10 orang anggota kelompok.

"Tapi sampai sekarang belum ada lagi makanan. Banyak yang usinya sudah lanjut di sini, jadi lemas karena hampir 24 jam tidak makan nasi. Syukurlah, belum ada yang pingsan," ujar Undang.

Menurut Undang, sekitar pukul 04.00 waktu setempat, Amirul Haj Indonesia, Tarmizi Taher, sempat datang ke pondokan jemaah haji Indonesia. "Ia menjanjikan persoalan tidak adanya makanan ini segera diatasi. Tapi sampai sekarang belum ada nasi," ujar Undang.

Untungnya, tambah Undang, saat ini masih ada sejumlah jemaah yang menyimpan roti di tenda-tenda pondokan, sehingga dapat dibagi-bagikan kepada jemaah lain untuk mengganjal perut. (IDR)

Penulis: dth

http://www.kompas.co.id/ver1/Nasional/0612/29/192846.htm

No comments: